6.18.2015

Magang di Jekardah!



Mumpung hari ini adalah hari pertama puasa dan gue bisa pulang dari kantor lebih awal, it'd be better if I started to blog and posted some shits in here. Padahal sesungguhnya gue baru masuk kerja 3 hari, tapi ngerasa udah banyak suka duka yang dirasakan disini. So, here we go!

Gue magang menjadi Consultant Intern di perusahaan big analysis data pertama di Indonesia, yakni Mediatrac! Jengjengjeng. Buat anak bisnis, mungkin agak jarang yang tau nama perusahaan ini karena emang pada dasarnya ini perusahaan pengolah data which means hubungannya sama teknologi, komputer, dan informatika. Tapi, perusahaan pengolah data mau ngolah data siapa kalo gak punya konsultan? Untuk itulah dibentuk divisi konsultan yang punya kedudukan krusial dibawah Chief Strategy Officer (CSO). Perusahaan ini juga masih tergolong lumayan baru, karena memang baru didirikan tahun 2003 alias baru berumur 12 tahun, masih banyak yang harus dibenahi dan dikembangkan. Kantor yang dulunya cuma punya 1 lantai ini kini telah memperluas kerajaannya menjadi 2 lantai, dimana lantai 1 untuk orang-orang manajemen (termasuk para konsultan) dan lantai 2 khusus untuk anak-anak IT. Nah nuansa dari kedua lantai itu berbeda sekali, kawan. Gue agak bengong juga sih pas nyadar but in the end, it's about balance in work life. Jadi gini, lantai 1 tuh karena isinya orang-orang manajemen, termasuk jajaran BOD dan konsultan maka nuansanya pun terkesan agak hati-hati, agak jaim, agak berwibawa, agak formal, agak serius. Kenapa semuanya serba 'agak'? Karena pada dasarnya disini tuh environmentally fun and friendly. Lu mau bersin kenceng-kenceng selow aja, mau nguap sambil merenggangkan otot juga selow, mau teriak-teriak haha hihi juga gak bakal disuruh diem. Nah bedanya sama lantai 2 yang isinya anak-anak IT, mereka tuh tingkat selownya udah jebol. Dulu bahkan katanya sempet ampe pada main bola di lantai 2. Kabarnya mereka juga sering main PS kalo bosen (lupa info ini masih terjadi apa dulu doang). Terus penampakan anak-anaknya pun agak messy, gak peduli, cengengesan, gak formal-formal amat, dan kayaknya kalo bisa seru-seruan sama mereka bisa ketawa ampe mati.

Lebay deng, gak sampe mati juga.

Nah jadi, gue sama supervisor gue kalo lagi jam istirahat dan suntuk ngeliat laptop terus, ya kita ke atas sekalian makan siang, nonton tv, dan liatin anak-anak IT haha hihi wkwk. Ada sih kenalan sama 1 orang gitu, penampakannya kayak gak tidur berminggu-minggu tapi senyumnya tetap sumringah. Terharu kan gue. Emang disini semua orang berdedikasi banget sama kerjaannya. Padahal mereka banyak yang lulusan universitas ternama luar negeri (which is bisa aja kalau mau kerja di multinational company atau perusahaan konsultasi papan atas) dan bahkan udah pada di-offer sana sini sama perusahaan gede eh ujung-ujungnya ditolak dan milih kerja di Mediatrac. Menurut gue, karena ini emang masih emerging company, tantangannya benar-benar tiada tara dan proses membangun sistemnya itu yang seru. Kita kayak ditantang meningkatkan ini-itu yang kalau kita kerja di perusahaan yang udah gede ya gak bakal dapet. Kita belajar gimana bisa dipercaya sama client, memanfaatkan semua kelebihan dan aset kita untuk gain trust dari client yang pada ujungnya membawa reputasi yang baik juga buat nama perusahaan. Isn't it exotic? I think it really is.

Uniknya lagi, disini pada muda-muda semua lho employeenya. Mungkin sengaja dipilih yang masih muda-muda biar energi dan staminanya masih bisa sekuat horse power buat kerja. But truthfully, kita disini menganut 9 hours of work dan flexibility yang tinggi. Maksudnya kalau kita mau datang jam 12 boleh asal pulang jam 9 malam. Atau bisa juga, datang jam 12 lalu pulang jam 6 tapi sampai rumah/kosan harus nugas sampai jam 9 malam. Intinya yang penting ngerjain tugas dan gak peduli mau ngerjain dimana juga. Terus disini kita gak ada partisi yang ngebatasin kita dari segala sisi (kayak dari seluruh penjuru mata angin), cuman ada partisi yang ngebatasin kiri dan kanan. itupun gak tinggi-tinggi amat. Fungsinya biar kita bisa diskusi seenak jidat tanpa merasa dibatasi dan dikurung sih. Disini gue belajar ningkatin ilmu sosial banget intinya. Harus bisa stand out, kenalan sana sini, sharing knowledge sama mbak-mbak dan mas-mas disini, dan gak boleh ciut ngobrol sama CSO haha. Yang menjabat jadi CSO disini adalah Bu Apsara Herman yang pernah menjabat jadi VP Sales & Marketing Holcim. Baru masuk hari pertama udah diskusiin tentang bisnis gue dan beliau menunjukkan ketertarikan pada bisnis ini. Kedepannya pengen ngobrol-ngobrol lagi sih kalo beliau gak sibuk hehehehe.

Yang menghambat pikiran gue disini cuma 1 sih...TA w piye kabare. Nah, seperti yang gue bilang tadi bahwa working hours disini fleksibel, gue memutuskan setiap Jumat sampai weekend gue akan mengerjakan TA. Lumayan termotivasi nih denger ada teman yang bernama Clarissa juga dan dia udah sidang. GILA BRO LULUSAN PERTAMA SBM 2015!!! AMAZING CLARISSA! Semoga gue bisa ketularan rajinnya deh.

Buat yang penasaran gue ngapain aja disini, jadi gue disini membuat deep analysis dan insight untuk client dengan bimbingan (of course) supervisor gue yang teramat baik dan gemar mengampuni kesalahan umatnya, which is gue, yang demen bertanya. Sebagai anak bisnis yang punya short term memory, gue gak inget rumus VLOOKUP dan HLOOKUP. Gue pun gak tau gimana make Pivot di Excel. Dan gue baru sadar excel tuh bisa lebih dimanfaatkan ketimbang buat bikin tabel doang :') sedih ih Cha. Current project gue adalah bikin monthly report yang informasinya banyak banget dan gue disuruh bikin analysis, insight, key learning, dan recommendation yang bisa bikin gue baru pulang kantor jam setengah 9 haha (tapi masuk jam 10 kok, lumayan bangunnya gak perlu pagi-pagi buta. Ditambah gue ngekos yang mana kosan gue dibelakang kantor gue banget. Lari 3 menit juga nyampe, yeah!). Tapi so far gue survive kok and I will always do. Sejauh ini gue enjoy disini, cuman masih belum 'lentur' aja jadi belum bisa terlalu freak dan jayus (apa harusnya emang dikurang-kurangin ya). Semoga hari-hari gue dan kalian, readers ku tercinta, kedepannya lebih fantastis dan mengejutkan. Sampai jumpa dan terima kasih sudah membaca!

6.03.2015

My 'Taking Chances' Stories

I scrolled down my twitter posts and found that I've ever written post that sounds like  this: to live my life by taking chances as a new year resolution. And you know what? Sometimes, the best way to make something happens is by writing it down and have faith. That's what I do for 21 years living this life. When I really wanted to be part of School of Business and Management student in ITB, I wrote it down on a piece of paper, decorated it, and glued it in my wardrobe. Yes! It happened! (but of course I also did the hardest work I could afford). Then again, when I wanted to take any chances, I wrote it down in my twitter and................you must continue reading to number 1 ;)

1. I joined Maybank Go Ahead Challenge. I passed the goddamn-hard-online-test, came as a campus level participant in Faculty of Economy, University of Indonesia. But I could only make it till the half round. That's okay I think. At least I took the chance and I went for it.

2. I followed  kinda 'jobs and vacancy account' in twitter and once I applied as consultant internee in Mediatrac, the first big data analysis company in Indonesia. I took the chance and God opened His door for me. I got the acceptance! I was extremely happy at that time! My mom was too! (When I got the phone call, I was at my mom's office). I will start my internship in the middle of June and it will last for 3 months. I'm nobody and never get myself into consulting stuff, but I will soon to be one. I'm closer to my dream to be consultant in prestigious company or set up my own firm. (all hail Negeri Para Bedebah novel! I love Tom! I love his job! And I want to be one! haha). But you know what, by the acceptance of me in this company, means that I need to leave my life in Bandung. I need to leave my boyfriend, my friends, and maybe my business (not it's not literally leaving this business, I still can make a phone to control and handle things but still, yea, you know what I mean). It feels weird to start my working experience in Jakarta. Alone. Facing the crowd. Alone. Facing the traffic jam. Alone. Sometimes those things are scary me.

3. My startup business, Start From The Bottom, will do development by starting to make blouse or outer for our next production. And again, we took the chances when someone in Hong Kong were having curiosity toward our scarves and at the end, he wanted to be our wholesaler which is it's a very great thing! We are startup but we already have 1 foreign customer. In addition, he said he wanted to buy more editions in the future and I think I got enough motivation to continue developing this business. In the near future, I want this business to have some exclusive outlets in several countries (I write it to make it happen. HEHE)

4. I'll  take the chance to have my thesis conference in London, specifically in Imperial College London  with my best friend, Dara Indira. Wish me luck in pursuing it because up until now, I'm still unsatisfied with my thesis. I just think that it needs more variable or something big, something difficult, some mind-blown thing, to make it hilarious. I know, perfectionist.

5. I take the chance to dream......

6. ....that I will have some businesses with my brother and friends and make my own global brand

7. ....that I will work as consultant

8. ....that I will have my own farm in New Zealand (Idk why NZ, but their land is plenty)

9. ....that I will build my modern and futuristic science laboratory, public library, and music conservatory

10. ...that I will have my own yacht and Scania truck cabs
© A Myriad of Words
Maira Gall