Setahun. A year. Een Jaar. Un
anno. Ein Jahr. Une année. Intinya sih, setahun. Udah setahun hidup di Bandung,
tinggal agak jauh dari keluarga, dari Depok kota belimbing, dan berjuang untuk
hidup di sini. Kata “setahun” cuma terdiri dari 7 huruf, tapi kalo
dipikir-pikir ya setahun itu lama banget brosis, banyak banget yang terjadi,
banyak banget yang gue lakuin. Dimulai dari masih culun sebagai maba (mahasiswa
baru) hingga menjadi mahasiswa culun seutuhnya (yah). Dari gak kenal
siapa-siapa hingga dikenal siapa-siapa (asik). Dari gak pernah nyoba ini-itu
hingga nyobain segala yang ada. Gue seneng bisa belajar disini, di fakultas
yang gedungnya warna-warni kayak gedung sekolahan anak TK, people said. Belajar
disini nggak kayak belajar (eh? Maksud loo?). Belajar disini nggak melulu
tentang teori, bahkan kalau dipikir lagi teorinya tuh dikit banget, banyak
praktiknya, and that’s what challenges me a lot.
Gue kan anaknya gak bisa
gerak-gerak macem ngedance gitu tapi
disini gue dituntut untuk bisa karena ada matkul gue yang mewajibkan demikian.
Gue juga kurang bisa public speaking gitu tapi gue harus jadi speaker pas ada simulasi
press conference, gue harus presentasi di depan dosen bule gue mengenai suatu
produk, gue harus presentasi mengenai personal branding, dan lain-lainnya. Gue
juga anaknya pemalu gitu sama kelebihan gue tapi disini gue punya banyak temen
yang selalu ngasih tau kalau kelebihan gue jangan disia-siakan, kelebihan gue
justru harusnya bisa bikin banyak orang senang hingga akhirnya gue membuka
suatu usaha di bidang gambar-mengggambar dengan doodle style, gue juga nampil
di acara ngeband fakultas yang bernama Raburaptor bersama band gue yang bernama
Tres Voces, gue ikutan lomba sama
Prasasya (nama band juga) dimana gue yang bersuara kodok ini jadi vokalis YAHA!
Tapi gue ngerasa management waktu gue jelek nih, terbukti gue menelantarkan
Satoe Indonesia, bukan menelantarkan sih tapi gue tidak memprioritaskan organisasi
sosial yang gue masuki itu, padahal pengen banget bisa aktif, semoga gue bisa
memperbaikinya di masa mendatang haha. Gue juga gak ikut unit (atau UKM) mana
pun, awalnya daftar ITB Student Orchestra (ISO) sama Paduan Suara Mahasiswa ITB
tapi dua-duanya gak gue lanjutin. Niatnya sih semester 4 ini gue akan masuk ISO
dan ambil divisi strings, please jangan wacana lagi ya, Cha ahaha.
Gue punya keluarga baru disini,
namanya Freaky Family. Haha namanya geli ya (maaf guise) tapi gue sayang sama
mereka, mereka yang udah tau borok busuk bobrok kutuannya gue lah istilahnya
tapi mereka masih mau temenan sama gue hahaha sedih amat. Gue juga punya Geng
Gong (ntah bagaimana penulisan dan mengapa harus nama ini haha, Nissa nih yang
bikin), mereka juga sahabat yang amat teramat gue sayangi. Yang selalu
menganggap kalau gue ada. Dwani Sasmaya (tim musik saat Oddisey) juga udah gue
anggap sahabat yang memiliki tempat spesial tersendiri di hati gue. Hiyah,
kalau begini jadi kangen Bandung deh. Disana gue sibuk, hidup kayaknya
meriah-rame-jeduar (?), disana gue belajar jadi “wanita”. Jujur aja agak shock
pas abis hectic di Bandung karena semester pendek, pas gue pulang ke Depok, gue
disini agak bengong gitu ibaratnya, kayak gak ngapa-ngapain. Tapi itulah esensi
liburan, meski cuma mondar-mandir Depok-Jakarta, gue sangat enjoy karena gue
bisa sama keluarga lagi, gue bisa datang ke bukber angkatan 33 Smansa, gue bisa
main sama sahabat-sahabat gue sampai malem-malem dan ketawa –ketiwi tanpa jeda.
Kini gue punya dua dunia yang saling melengkapi, di satu dunia gue menjadi
seorang yang dikejar waktu, yang menghadapi chaosnya dunia; dan di dunia lain
gue bisa hidup dalam kedamaian, suasananya tenang seperti air yang mengalir
wajar, penuh dengan kehangatan. Ini ada beberapa potong gambar yang mau
mengisahkan kisah hidup seorang brutal bernama Icha.
|
Pas kami ekskursi, gue masuk ke tim religi dan ikut melihat kegiatan belajar mengajar di TPA Desa Sindangkerta |
|
Biz-game. Piccolo Company yang berjualan saat Car Free Day |
|
Seusai pentas Oddisey Show "Panca Kelana" bersama dua sahabat, Dara dan Marsha |
|
Jadi LO Band pas Oddisey Festival "Panca Masa" |
|
Nyanyi bareng Rundown Acoustics di bukber Smansa33 |
|
Melanglangbuana ke Yogyakarta |
|
Membuat tote bag lukis bersama publik di Focal Point acara barunya SBM |
|
"Ibu-ibu" Freaky Family pas pelajaran Table Manner |
|
Sebagian kecil karya doodle gue, ada yang emang lagi pengen gambar ada juga yang orderan orang |
No comments
Post a Comment
It would be nice to share thoughts, right? Anyway, if you feel attached with my articles and eager to get a quick response, do not hesitate to email me in clarissa.affandi@gmail.com. I will reply as fast I could.