8.28.2013

Setahun di Bandung

Setahun. A year. Een Jaar. Un anno. Ein Jahr. Une année. Intinya sih, setahun. Udah setahun hidup di Bandung, tinggal agak jauh dari keluarga, dari Depok kota belimbing, dan berjuang untuk hidup di sini. Kata “setahun” cuma terdiri dari 7 huruf, tapi kalo dipikir-pikir ya setahun itu lama banget brosis, banyak banget yang terjadi, banyak banget yang gue lakuin. Dimulai dari masih culun sebagai maba (mahasiswa baru) hingga menjadi mahasiswa culun seutuhnya (yah). Dari gak kenal siapa-siapa hingga dikenal siapa-siapa (asik). Dari gak pernah nyoba ini-itu hingga nyobain segala yang ada. Gue seneng bisa belajar disini, di fakultas yang gedungnya warna-warni kayak gedung sekolahan anak TK, people said. Belajar disini nggak kayak belajar (eh? Maksud loo?). Belajar disini nggak melulu tentang teori, bahkan kalau dipikir lagi teorinya tuh dikit banget, banyak praktiknya, and that’s what challenges me a lot.

Gue kan anaknya gak bisa gerak-gerak macem ngedance gitu tapi disini gue dituntut untuk bisa karena ada matkul gue yang mewajibkan demikian. Gue juga kurang bisa public speaking gitu tapi gue harus jadi speaker pas ada simulasi press conference, gue harus presentasi di depan dosen bule gue mengenai suatu produk, gue harus presentasi mengenai personal branding, dan lain-lainnya. Gue juga anaknya pemalu gitu sama kelebihan gue tapi disini gue punya banyak temen yang selalu ngasih tau kalau kelebihan gue jangan disia-siakan, kelebihan gue justru harusnya bisa bikin banyak orang senang hingga akhirnya gue membuka suatu usaha di bidang gambar-mengggambar dengan doodle style, gue juga nampil di acara ngeband fakultas yang bernama Raburaptor bersama band gue yang bernama Tres Voces,  gue ikutan lomba sama Prasasya (nama band juga) dimana gue yang bersuara kodok ini jadi vokalis YAHA! Tapi gue ngerasa management waktu gue jelek nih, terbukti gue menelantarkan Satoe Indonesia, bukan menelantarkan sih tapi gue tidak memprioritaskan organisasi sosial yang gue masuki itu, padahal pengen banget bisa aktif, semoga gue bisa memperbaikinya di masa mendatang haha. Gue juga gak ikut unit (atau UKM) mana pun, awalnya daftar ITB Student Orchestra (ISO) sama Paduan Suara Mahasiswa ITB tapi dua-duanya gak gue lanjutin. Niatnya sih semester 4 ini gue akan masuk ISO dan ambil divisi strings, please jangan wacana lagi ya, Cha ahaha.

Gue punya keluarga baru disini, namanya Freaky Family. Haha namanya geli ya (maaf guise) tapi gue sayang sama mereka, mereka yang udah tau borok busuk bobrok kutuannya gue lah istilahnya tapi mereka masih mau temenan sama gue hahaha sedih amat. Gue juga punya Geng Gong (ntah bagaimana penulisan dan mengapa harus nama ini haha, Nissa nih yang bikin), mereka juga sahabat yang amat teramat gue sayangi. Yang selalu menganggap kalau gue ada. Dwani Sasmaya (tim musik saat Oddisey) juga udah gue anggap sahabat yang memiliki tempat spesial tersendiri di hati gue. Hiyah, kalau begini jadi kangen Bandung deh. Disana gue sibuk, hidup kayaknya meriah-rame-jeduar (?), disana gue belajar jadi “wanita”. Jujur aja agak shock pas abis hectic di Bandung karena semester pendek, pas gue pulang ke Depok, gue disini agak bengong gitu ibaratnya, kayak gak ngapa-ngapain. Tapi itulah esensi liburan, meski cuma mondar-mandir Depok-Jakarta, gue sangat enjoy karena gue bisa sama keluarga lagi, gue bisa datang ke bukber angkatan 33 Smansa, gue bisa main sama sahabat-sahabat gue sampai malem-malem dan ketawa –ketiwi tanpa jeda. Kini gue punya dua dunia yang saling melengkapi, di satu dunia gue menjadi seorang yang dikejar waktu, yang menghadapi chaosnya dunia; dan di dunia lain gue bisa hidup dalam kedamaian, suasananya tenang seperti air yang mengalir wajar, penuh dengan kehangatan. Ini ada beberapa potong gambar yang mau mengisahkan kisah hidup seorang brutal bernama Icha.
Pas kami ekskursi, gue masuk ke tim religi dan ikut melihat kegiatan belajar mengajar di TPA Desa Sindangkerta

Biz-game. Piccolo Company yang berjualan saat Car Free Day

Seusai pentas Oddisey Show "Panca Kelana" bersama dua sahabat, Dara dan Marsha

Jadi LO Band pas Oddisey Festival "Panca Masa"

Nyanyi bareng Rundown Acoustics di bukber Smansa33

Melanglangbuana ke Yogyakarta

Tres Voces di Raburaptor membawakan Begin Again dan Give Your Heart a Break

Membuat tote bag lukis bersama publik di Focal Point acara barunya SBM

"Ibu-ibu" Freaky Family pas pelajaran Table Manner

Sebagian kecil karya doodle gue, ada yang emang lagi pengen gambar ada juga yang orderan orang

© A Myriad of Words
Maira Gall