9.16.2012

Gue Masih di Sini, Bengong, dan Tidak Bisa Menemukan Judul yang Tepat.


Gue disini, masih melongo, namun kali ini untuk memendam rasa. Gue melongo setelah menyadari betapa lucu kehidupan disini. Kalau mau dibilang berbeda dari SMA, pastinya. Beda banget sampai terkadang gue takut, gue lagi di dunia mimpi, dunia nyata, atau dunia peri (?). Gue udah punya teman-cukup-dekat disini dan itu membuat gue nyaman. Jujur gue masih sama dengan gue yang dulu, rasa pemalu itu masih ada, masih melekat layaknya tuyul yang menggelendoti majikannya. Gue masih pasif kalau di depan publik, masih suka gak pede dengan apa yang gue punya. Adanya teman-teman baru -yang untuk beberapa hal langsung klop-, jujur gue jadi merasa gak sendiri dan merasa bisa mengarungi fluktuasi drama kehidupan.

Gue cuma mau cerita sedikit, kalau gue disini mau berubah. Gue mau banget buka topeng gue dan dikenal sebagai orang yang asik, bisa diajak kerjasama dan banyak bacot. Kalau kalian belum kenal gue, bertanyalah sama para sahabat di kota Depok dan teman-cukup-dekat di Bandung. Gue cuma pemalu di awal, untuk menjaga image supaya orang gak langsung ilfeel pas pertama kenalan. Untuk selanjutnya? Gue bakal binal sebinal-binalnya bebek binal. Gue petakilan, suka masang muka penuh ekspresi, gak tau malu, suka ngelawak gak jelas. Meski hal demikian tidak berlaku bagi beberapa kondisi seperti: orang baru itu anak tenar, dominan, suka show off, atau jayus. Gue suka nggak bisa nerima orang-orang yang kayak gitu. Bahayanya, kebanyakan anak-anak disini gue rasa demikian. Bukan bermaksud merusak citra anak-anak disini. Mungkin emang kulturnya beda atau emang guenya yang ‘homesick’. Sekolah gue yang dulu isinya anak-anak yang down to earth, humble, and friendly. Sekarang terlalu banyak kepura-puraan. Berpura-pura paling kaya, paling cantik, paling gaul, paling pintar, paling asik, paling ngerti seni, paling bisa bahasa Inggris, paling jago berorganisasi, paling pintar main alat musik, paling bisa matematika bisnis, paling bisa public-speaking. Padahal? Yah, tebak sendiri.

Back to topic, gue intinya mau berubah menjadi lebih proaktif, lebih membuka jati diri gue sebagai seseorang yang (sebenarnya) bisa diandalkan, yang selera seninya bagus, yang suka kepanitiaan, yang suka paduan suara dan orkestra, yang pintar, yang suka egois, yang cinta matinya adalah K-POP. Tidak hanya itu, gue juga mau berubah untuk lebih mengerti anak-anak yang ‘fake’ tadi. Bagaimana pun menjadi ‘fake’ adalah hak mereka dan mereka adalah partner belajar gue disini. Gak mungkin gue mau jadi proaktif tapi sama mereka gue jadi ansos. Itu gak mungkin layaknya mencium jidat sendiri.

Eh tapi jangan salah ya, orang-orang yang gue bilang ‘fake’ itu emang banyak, tapi yang unmask dan baik juga banyak kok. Mereka adalah cinta baru gue disini. Gue suka sama orang-orang yang sederhana, tidak memamerkan kelebihan atau apa yang ia punya, jujur, dan setia kawan.

Kalau kata Einstein, tidak ada hal yang pasti kecuali ketidakpastian itu sendiri. Bener sih, siapa tau fakers tadi kesandung batu lalu berubah jadi lebih ke depannya atau orang yang gue kenal sebagai sosok yang sederhana tiba-tiba kesamber kilat dan jadi hedon keesokkan harinya. Who knows? But one thing I’m pretty sure about, is my life will be so colorful here. There will be red, yellow, purple, blue, or even black and I’m about welcoming all of them.

Gue masih disini, bengong, namun merasa lebih baik.
P.S. Happy Birthday Saras my best buddy ever, I fly my hugs for you. Sorry I can't be there to cheer up your day but I believe today will be so blast like a fireworks. God leads!

8.06.2012

Home.

Raga ku mungkin memang ada disini tapi tidak dengan anganku. Anganku melayang, memikirkan perpisahan 'kecil' yang akan aku hadapi. Aku tahu betul aku aneh karena baru mengungkapkannya sekarang. Kemana aku selama ini? Rupanya aku menangis di dalam hati. Sejujurnya aku sedih harus meninggalkan zona nyaman ku selama ini. Aku sedih harus meninggalkan famili, sahabat, segala jenis makhluk yang menemani masa muda ku di kota ini. Meski sepertinya otaku punya kelainan karena tidak bisa mengingat suatu kejadian kecuali merupakan kejadian krusial, tapi memori ini tetap punya rasa. Memori ini punya hati yang bisa merasakan kenyamanan dan kehangatan selama aku muda di sini.

Aku tahu kalian bilang aku cengeng di dalam benak kalian. Aku tahu aku seharusnya tidak begini karena masih banyak orang yang tidak seberuntung aku, entah itu tempat mengenyam ilmu yang lebih jauh atau bahkan belum mendapat tempat. Maafkan aku tapi aku sedih. Rasanya jauh dari kalian itu menyakitkan. Keheningan yang mungkin terjadi itu membunuh. Kehampaan yang terbentang itu menyiksa. Hingga rasanya yang terukir di benak hanya 'aku ingin pulang'. 

Wahai sahabat, aku cemburu ketika kalian ramai sedang aku harus menyendiri. Aku cemburu kalian masih bisa berada dalam naungan hangat orang tua. Aku cemburu ada yang membuat kalian tertawa selain aku. Aku cemburu kalian membunuh waktu tanpa kehadiran ku. Aku cemburu ketika kalian masih bisa bertatap muka dengan saudara/saudari setiap detik. Aku cemburu ketika jarak memisahkan kita.

Tapi aku tahu, bahwa perpisahan ini adalah pilihan. Kita harus berpisah agar masing-masing dari kita bisa mengembangkan potensi dan menjadi kita yang lebih dewasa secara lahiriah dan batin. Aku janji perpisahan ini hanya untuk sementara. Aku janji ketika aku kembali nanti, aku sudah menjadi anak ataupun kakak ataupun sahabat yang jauh lebih baik, yang bisa lebih menghargai kehidupan, dan yang lebih bijak. Aku janji tidak akan pernah mengikis memori yang sudah kita ciptakan belasan tahun. Aku janji akan pulang dengan membawa senyum bagi kalian.


8.01.2012

OSKM ITB 2012


Selamat pagi, salam Ganesha kawan :D *asik deh yang udah resmi jadi anak ITB*. Iya, kemarin gue baru selesai OSKM (Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa) atau mungkin yang masyarakat biasa kenal dengan OSPEK, meskipun hakikatnya OSKM bukan lah OSPEK karena OSKM bukan perploncoan.

Nah, OSKM ini diadakan 5 hari. Selama 5 hari itu kami disuruh nyampe jam 6. Gila tjooyyyy Bandung dingin abis, gue gak bohong. Bener-bener gak ada rekayasa disini. Bayangkan gue mandi jam 5 di tengah siraman hawa dingin yang menusuk kalbu. Untung make jas almamater ITB, kalo enggak, mungkin gue sudah bertransformasi menjadi Yeti yang bau kaki. Trs disini ada istilah-istilah tertentu untuk panitia2nya, seperti Agnibrata untuk sie. Keamanan (semacam yg galaknya gitu :P), Jaya Kirana untuk jadi yang baik2nya, Satya Wibawa untuk sie. Kedisiplinan (kalo yg telat urusannya sama ini nih), Cucakrowo untuk sie. Dokumentasi, Sandya Samana untuk sie. Kesehatan (jadi yang tepar karena sakit/kecapean ke kakak2 ini deh). Terus, kami semua dibagi menjadi 150 kelompok dengan 4 kakak Jaya Kirana untuk satu kelompok. Gue dapet kelompok 121 a.k.a kelompok Friendzone dan kakak2 gokilnya adalah Kak Chris, kak Hasbi, kak Farhan, dan kak Lia. Satu kelompok yang SBM cuma gue doang, sedangkan 19 orang lainnya dari fakultas lain. Kalo gue mau certain semua secara runut pasti bisa berlembar-lembar nih, jadi gue certain yang seru nya aja ya *iya Cha, lu kebanyakan ngomong daritadi sumpah*

Yang seru tuh kelompok gue banyak banget ice breakingnya, tebak2an konyol yang memperbodoh mahasiswa wkwk, salahkan kakak paling cups (re: cupu) sedunia, kak Farhan. Terus pas lagi di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), ada anak FTMD yang nembak cewek di depan umum, di atas panggung wakakakak gebleg. Terus gue baru tau kalo cowok2 FTTM yang notabene macho tuh ternyata banyak fanboy juga, termasuk salah satu teman baru gue dari Jatim, Merdy hahaha. Lalu, suatu hari kami dikasih tugas kelompok kan yaitu membuat timeline sejarah ITB, nah tapi harus dihias alias gak boleh anta, dan gambar Adri anak FSRD bagus banget ya Tuhan ;_; gue menyerah. Terus, gue sekelompok sama Candra anak FTTM yang kalo make sunblock mesti ampe buka kancing baju atas dulu, anjrit lu Can wkwk. Terus juga sekelompok sama 3 makhluk gila dari FTI: Stepjo, Adit, dan Tami. Awal mulanya Tami tuh pendiem, tapi setelah dicuci otak sama Stepjo dan Adit, ia pun berubah menjadi kucing garong. Yang seru tuh pas harus ketemu sama massa kampus, kita harus lari-lari menelusuri ITB dimana semua mahasiswa tingkat 2 keatas tuh ngumpul bejibun terus kayak ngeledekin kita, contoh: “kalian tuh bukan calon pemimpin global tapi pemimpin gombal”, “bangga lo masuk ITB?”, “lari gitu aja lo lelet gimana mau lari ngejar cita-cita?”. Semacam begitu -_- gila itu rame banget kayak pasar isinya ledekan semua tapi bagi gue itu seru, gue merasa tertantang *ceh. Terus pas hari terakhir, kami ketemu lagi sama massa kampus, bedanya mereka sekarang benar-benar menghujani kami dengan pertanyaan-pertanyaan dan kami harus jawab itu semua. Tapi tentunya, gaya nanya mereka gak yang nyantai penuh kasih saying melainkan dengan “urat” dan penuh dengan kata-kata “JAWABAN KAMU GAK REALISTIS” atau “SAYA KURANG PUAS DENGAN JAWABAN ITU” atau “JANGAN BERTELE-TELE!”. Nah terus yang gue suka juga tuh kakak-kakak nyiapin drama buat opening dan closing OSKM, dan bagi gue dramanya bagus. Semua unsurnya mengalir dengan professional. Yang paling menyentuh hati pas closing OSKM yang udah jam 6 sore itu diterbangkan banyak lampion yang menyala-nyala. Terus juga diterbangkan seikat balon yang udah kami (3400 mahasiswa baru) tandatangani dan dibawahnya diikatkan kain dengan tulisan Integrasi Untuk Indonesia sebagai motto dari OSKM 2012. Abis itu bukber bareng di lapangan Teknik Sipil dan kak Farhan, Candra, dan kak Lia cerita horror yg ada di ITB maupun Bandung. Anjrot, kalo bukan karena capek banget, gue mungkin gak bisa tidur malem2nya. Yang bikin males tuh si Azam yang suka teriak ditengah-tengah cerita, gue sama Ifa (marmut kecil dari SF) jadi ikutan jerit wkwk, cups banget kita.

Masih banyaaaaaaaaaaak banget yang seru tapi segitu aja deh ya, nanti kalian juga bosen bacanya *sekarang juga udah bosen kali Cha* wkwk. Semoga kekeluargaan yang udah tercipta di Friendzone dan solidaritas sebagai angkatan 2012 tidak akan pernah pudar selamanya. SALAM GANESHA, BAKTI KAMI UNTUKMU; TUHAN, BANGSA, DAN ALMAMATER, MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!

Anti risau, anti galau, Friendzone cups!
Lampion
We :)

7.16.2012

Salam Ganesha!


Halo kawan-kawan semua, maafkan aku yang sudah lama hilang dari peredaran blog sampah ini. Sebagaimana orang-orang was-was apakah dapet kuliah tahun ini, begitu pula dengan gue. Gue mau share sedikit cerita perjalanan gue mencari kuliah, semoga bisa menjadi motivasi *tumbenbaiksamaorang.

Awalnya, gue menjadi salah satu kandidat dari SNMPTN Undangan. Yang gak tau apa itu SNMPTN Undangan, itu adalah salah satu tiket menuju bangku kuliah dengan syarat nilai raport lu dari semester 1-5 harus tinggi (yaa gak usah tinggi-tinggi banget juga sih, ntar mentok atap *eh). Niat awal gue adalah menjadi dokter, tapi setelah didiskusikan dengan ortu, ternyata mereka pengen gue sekolah di SBM ITB. Mengapa? Ada beberapa hal dan ini sangat subjektif, jadi wajar kalo kalian gak setuju :D Bokap pengen gue nggak jadi karyawan tapi justru menjadi orang yang punya usaha, lapangan kerja, dan bisnis. Jadi gue nggak perlu susah2 cuti, nggak perlu banting tulang kerja ampe subuh, bisa punya banyak waktu dgn anak2 gue kelak. Istilahnya kalo dari bokap tuh “Jangan kerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk kamu.” Bokap juga bilang “uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.” Dan siapa rata-rata orang yang beruang (bukan beruang madu atau beruang kutub) itu? Kalo kata bokap sih, investor dan para pebisnis. Yaudahlah gue isi tuh SBM ITB di pilihan SNMPTN Undangan. Pilihan gue cuma satu, karena emang gue niatkan jiwa & raga ini ke SBM, dan biar ITB tau meski gue anak IPA, gue yakin banget mau kuliah di jurusan IPS. Hasilnya? Gue ditolak. Ngepet.

Gue bermuram durja beberapa hari, sedih banget, sesuatu yang gue harapkan tidak bisa diraih dengan cara semudah itu ternyata. Bokap sampe bilang, “yaampun, kamu nggak usah nangis terus. Namanya juga undangan, kalo gak diundang ya gapapa dong. Jangan takut kalo emang jalan kamu ternyata harus lebih panjang daripada temen2 kamu. Harus berani berkompetisi.” Masih ada sekitar 2 minggu sebelum akhirnya tes SNMPTN Tertulis diadakan. Dan dalam rentang waktu segitu gue bimbel ngambil IPC, karena pikir gue kalo IPC enak bisa ambil 3 pilihan. Sayangnya, gue bimbel IPSnya suka absen. Gue niat banget belajar, tapi belajar sendiri. Dengan berbekal buku2 IPS dari Saras, gue ngerem di kamar kayak ayam lagi bertelur. Berbekal nalar2 dan imajinasi aneh, gue mengerjakan soal2 TO dari bimbel gue. Puji Tuhan, kalo TO nilainya mencapai target terus. Tapi badai tidak berhenti sampai disitu kawan. Beberapa teman gue dapet bangku kuliah lewat jalur PPKB. Untuk yg gak tau itu apa, itu sama aja kayak SNMPTN Undangan, tapi pilihannya khusus kelas parallel UI. Makin frustasi aja gue. Tapi untungnya orang2 di sekitar senantiasa memberi semangat. Oiya, buat yg penasaran akhirnya gue milih apa aja, gue pilih SBM ITB, Arsitektur UI, dan FKG UI. Bodohnya, pas ngisi borang, gue gatau kalo Arsi tuh butuh tes menggambar gitu, jadilah gue gak nyentang “mengikuti tes menggambar”, jadilah gue gak dapet tempat untuk tes-nya, jadilah pilihan Arsi gue tuh bullshit hahahaha.

Pas hari-H SNMPTN, gue kenalan sama anak Pulo Gadung, dia gak bawa papan dada terus gue ngibrit bawa dia ke toko alat tulis (Tokser, bagi anak Smansa pasti udah pada tau) yang letaknya agak jauh dari sekolah. Jadilah gue dan dia ngos2an. Tapi pikir gue, gapapa lah beramal, semoga dengan ini Tuhan bisa memudahkan jalan gue menuju ITB Dan pas dapet soal2 kemampuan IPS…. SUSAH. GEMBROT. BULU DOMBA. KOK BEDA SAMA SOAL TO?! Semenjak itu gue pesimis lagi krn selama ini gue lumayan bisa ngerjain TO tapi kenapa yang ini beda dengan prediksi? Gue jadi benci kalo denger orang “eh gue udah nyocokin sama kunci yang dikasih  bimbel gue dong, gue bener segini, lu berapa?”

Akhirnya, daripada buang2 waktu dengan berpesimis ria, gue pun belajar untuk SIMAK UI. Hari-hari gue dipenuhi kegelisahan. Papa berkali-kali bilang,”jadi orang sukses gak cuma lewat ITB atau sekolah negeri, kamu dapet swasta juga gak apa2.” Gue tau tapi gue gamau. Gue mau nunjukin kalo gue berani berkompetisi bahkan untuk wilayah nasional sekalipun, dan gue merasa meski soal kemarin susah, gue sudah mengerahkan yang terbaik. Akhirnya, doa gue setiap malam dijawab Tuhan pada tanggal 7 Juli. Gue nggak dapet tulisan “maaf” lagi, melainkan “selamat”. Puji Tuhan gue bisa jadi kebanggan keluarga. Dan semenjak saat itu, gue berjanji gak mau lagi jadi orang pesimis, gue harus yakin sama kemampuan gue sendiri, apalagi gue punya Tuhan yang pasti ngebantu gue. Gue nggak akan nyia2in sekolah di SBM ITB, dan gue akan berusaha sekuat tenaga lagi untuk mencapai visi sebagai mahasiswi terbaik SBM 2012-2015. Doakan ya kawan2. Gue juga senantiasa mendoakan kalian semoga kalian juga jauh lebih sukses

Chinese Melodies

Gue ternyata nyimpen banyak draft -_- gue publikasikan sekarang aja ya mumpung masih belum jauh2 banget tanggalnya hahaha. Enjoy :)


Halo saudara-saudari sekalian. Gue pengen share sedikit tentang ujian praktik mata pelajaran Kesenian SMAN 1 Depok ya. Jadi Smansa ini bikin tes ansambel gitu dengan tema negara yang berbeda-beda sesuai dengan undian yang diambil oleh ketua. Dan anak autis yang blognya sedang anda baca ini adalah salah satu dari ketua ansambel :D UYEAH ahahaha *brak *ditendangorang. Pas ngambil undian, ternyata gue dapet kelompok Cina, which is kami harus mainin lagu asli Cina dan lagu bebas tapi aransemennya harus bernuansa Cina. Sebelumnya, perkenalkan, we are: Yuli (angklung), Dessy (pianika), Emi (pianika), Hagi (rampak), Hana (gitar), Kholid (rampak), Bemo (suling), Utari (suling), Tasya (konduktor), Divo (gitar) dan gue sendiri (keyboard).

Yang gue kagum dari kelompok ini, adalah bahwa musikalitas kami bisa dibilang rendah, kami masih kurang bertalenta dibanding musisi-musisi Smansa yang lain, dan hal itu pula yang awalnya ngebuat gue down dan iri sama kelompok lain yang cepet banget ngeh musik. Gue sempet bercengeng-cengeng ria dan putus asa. H-1 masih “gitu”. Ngerti “gitu” kan? Tapi dari situ gue belajar untuk terus memberi support dan motivasi serta berusaha menjadi pihak netral. Dari situ gue belajar untuk nggak maksa orang bisa main perfect like I expected, tapi yang penting bisa menghibur orang. Dan yang gue bikin bangga, kami akhirnya bisa melaluinya sesuai ekspektasi. Semua mengerahkan energinya ke instrumen masing-masing. Semua yang dari “zero” itu akhirnya berbuah jadi “hero”. Kami juga mampu menghasilkan musik indah sampe-sampe penonton juga ikut melantunkan lagu kami. FYI, lagu opening kami lagu tradisional Cina gitu #gataujudulnya, trs OST Meteor Garden – Qing Fei De Yi, and the last Nidji – Biarlah yang dimedley dengan Katy P – Fireworks. Pas kelar, gue pengen nangis, gue pengen ngerobek stocking yang gue pake, gue pengen teriak “YES WE DID IT CHINESE”. Tapi berhubung urat malu gue belum putus banget jadi ya nggak gue lakuin, gue cuma bisa nyengir sepanjang hari, dan orang-orang yang gue sebutkan diatas itulah sumber kebahagian gue. Gue pengen banget meluk kalian satu-satu, bahkan gue pengen meluk Kholid (Lid, semangat kita nggak sia-sia :’D).

Kalian tau apa lagi yang membahagiakan? MAGIC NONTON MAMEN! WOHOOOO! Gue udah hopeless takut dia nggak nonton, soalnya kan gue pengen tebar pesona *clak *dibacokfansnya hahaha enggak, gue pengen memperdengarkan musik kami ke dia juga. Terus kata siapaa gitu, “Cha, tadi pas lu main keyboard, dia kan ngeliatin lu mulu”. Wow. Speechless. Ah nggak mau kepedean juga sih, cuma sekedar seneng aja #bohong. Terus gue juga nonton penampilan dia. Terus? Speechless lagi. Ganteng.
Gue kira gue nggak akan bercengeng-cengeng ria pasca-ansambel. But I just knew that I was wrong. Gue kangen nyuruh-nyuruh orang latihan, dengerin Bemo yang seneng banget mainin sulingnya dengan annoying, liat Tasya yang goyang pantat tiap jadi konduktor, Kholid yang suka memble, ngomelin Hagi yang suka datang dan pulang seenak hati kayak roh halus, Emi yang keibuan dan suka ngantuk, liat Dessy yang megap-megap kayak ikan Koi tiap main pianika krn nafasnya pendek banget, nebeng mobil Divo, Hana yang sabar banget nanggepin gue yang banyak maunya, Yuli yang semangatnya nggak pernah padam, dan bilang “ulangin terus sampe 7 kali” sama Utari. But at the end, that will always be a sweet memory which only us who understand. Seneng juga sama Leviousa yang senantiasa memberi dukungan. Seneng juga sama antek-antek 33Scholastic yang maksimal banget pas hari-H. Sekarang saatnya fokus UN, kawan. Biarlah apa yang terjadi bisa terus memotivasi untuk menjadi yang terbaik dimanapun dan kapanpun. 33SCHOLASTIC: kami penerus bangsa, kami pembangun bangsa.

                                         

4.20.2012

Freedom is Mine.

UN udah selesai kawaaaaaan. Syukur banget ya. Rasanya tuh plong bolong koplong oblong. Demi apapun, gue jadi manusia paling nerd yang pernah ada di silsilah keluarga Affandi. Meski begitu, gue tau gue nggak boleh nge-push diri gue sedemikian berat, gue tetap tidur jam 10 malem, gue tetap tidur siang, gue tetap makan banyak. Selebihnya gue habiskan kurang lebih 1/3 hari di dalam kamar, ngunyah permen karet, ngupil, dan berkutat dengan soal-soal, sebab bagaimana pun practice makes perfect, kawan, believe it. Eh aduh ini kenapa gue jadi blogger baik-baik dan bijak gini ya? Jijik ya? Sorry, gue juga nggak tau, gue cuma lagi dalam fase senang dan bersyukur. Mungkin lu sekarang nganggap "ah apaan sih lu abis UN aja seneng" atau "yeelah sok nerdy banget jadi orang" atau "sok terbebani banget hidup lu" atau "Cha, lu bau kentut" atau "sisir dong rambut lu, kayak akar tanaman", tapi emang gini, lu harus nunggu sampe lu sendiri yang mengalami hal ini. Kalau lu anak baik-baik pasti lu akan mengusahakan yang terbaik kan buat ortu yang udah nyekolahin selama ini? Dengan begitu ada target tersendiri yang ingin lu capai dan itulah UN. Dan ingat, jangan sekali-sekali cheating ya. Gue barusan re-read postingan jaman SMP tentang UN dan disitu gue marah-marah membabi buta kayak orang tulul karena temen-temen pake contekan. Sekarang gue udah lebih dewasa, dan kita semua yang menjalani UN SMA juga pasti demikian, nggak perlu pake bom atom buat ngasih tau yang mana yang bener dan yang salah, karena sudah semestinya kita sendiri yang sadar akan hal itu.

Nah sekarang gue free, gue udah nahan-nahan nggak internetan, nggak baca novel, nggak main piano, nggak nonton  The Walking Dead, nggak ber-socnet, nggak minum kopi, nggak main sama Rino, nggak nonton Nodame sama Rere, dan hal-hal lain, namun sekarang? I'M FREE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Dan hari ini adalah hari pertama sejak berakhirnya UN. Gue bikin video nih, bukan video gue berak kok, bukan juga video tutorial nyabutin bulu ketek yang aman dan nggak bikin iritasi kulit, ini video gue main piano, judul lagunya He's A Pirate (OST. Pirates of Carribean). Sorry ya kalo jelek. Selamat menikmati, semoga menghibur.

3.20.2012

19 Ke-18, Spesial dengan Keunikannya Sendiri.

Halo sobat blog, bertemu lagi dengan saya, dengan umur yang baru bertambah 1 tahun. Yay muahahaha! Aku senang sekali, ternyata masih ada orang yang inget tanggal ulang tahun ku, meski sebagian besar mungkin diingetin sama Faceboo* tapi gapapa lah, nasib jadi anak nerdy nggak terkenal. #ceritanyacurhat

Entah kenapa, seneng aja di ultah yang ke-18 ini. Orang yang gue suka (gue beri nama samaran: Magic), bertatap muka dengan gue dengan jarak kurang dari 1 meter dan dia duduk dengerin gue ngomongin ujian praktik hari itu. Ini emang gue aja yang lebay. Tapi wajar nggak sih gue lebay? Secara, dia satu angkatan sama gue tapi nggak pernah kenal karena dia anak popular yang aktif di event-event sekolah sedangkan gue anak freak yang terjebak dibalik jeruji kelas. Dia nyebut nama gue aja nggak pernah. Pertama kalinya dia nyebut nama gue tuh sekitar H-seminggu gue ultah. Anjrit. DIA TAU NAMA GUE MAAAAN. CHARMING SEKALI OMAIGAT. Sayangnya, dia kayaknya tau gue ngefans sama dia karena gue emang suka reflek bertingkah konyol di depan orang yang gue suka. Jadi kalo ketemu dan bertemu mata pasti rada awkward. Sabar ya Gic, gue tau ini berat buat lu, di-fans-in sama cewek anarkis macem gue.

Terus gue juga seneng pas ultah, sahabat-sahabat ku main musik nyanyiin Happy Birthday. Saras dengan pianika, Mue & Panca dengan biola, Jalu dengan gelas isi air kuning yang digetok-getok pake sendok. Terus divideo-in sama Bimo hahaha makasih Bimo sahabat :’) Sayang suara biolanya kurang kedengeran padahal pecah suaranya bagus. Saras nafsu banget main pianikanya. Terus Kahfi juga solo mainin Happy Birthday di saxophone, hilarious! Seneng juga karena dinyanyiin Happy Birthday sama kelas gue 2x dengan tempo Allegro con brio (Riang, cepat, bersemangat). Seneng juga karena pada hari itu bu Yeti, diakhir ujian praktik bio, ngajak gue bercanda dan bilang gue cantik. Seneng juga karena ditraktir papa-mama-adik makan malam. Seneng juga karena dijanjiin mau dibeliin biola, jadi nanti gue dan sahabat-sahabat bisa bikin mini orchestra :D Seneng juga dikasih mimpi baik sama Tuhan, mimpi ketemu sama seseorang dari masa lampau. Seneng juga banyak dapat doa masuk ITB dan dapat jodoh disana yang kayak Magic tapi yang seiman sama gue AMIN. Seneng juga dikasih rajutan bentuk bunga sama Reynaldi Rachmat. Seneng karena kakak-kakakan gue jaman SMP ngucapin juga. Seneng didoain makin gila. Seneng didoain bisa memajukan blantika musik Indonesia. Pokoknya: SENANG. Terimakasih semuanya J

Nah, sampailah kita di…. penghujung muda ku #salah #nyanyi. Sampailah kita di akhir cerita, gue mau tidur ah, besok ujian praktik Agama. Doakan ya. Adik-adik kelas gue juga lagi pada berjuang buat UTS, mohon doanya juga. Semoga SMANSA 33, 34, 35 sukses! Dadaaaah~



Leviousa Berpose

Permisi mbak mas, mau numpang cerita dumsss boleh ya boleh dong kan blog gue ya nggak ya dong mihihihihik (bertransformasi menjadi keledai). Angin berhembus keras sekali pas gue ngetik post ini, enggak, rumah gue bukan kehilangan atap, tapi gue yang kehilangan celana dalam, basah semua gara-gara musim hujan, jadi angin dengan mudahnya menerobos kolor gue yang rada basah dan lembab dan brrr…….kembung.

Ngomong-ngomong kembung, jadi inget kembang, inget kembang jadi inget kebun raya Cibodas, inget Cibodas inget foto Buku Tahunan (BT) kelas gue, XII IA 5 (Leviousa). Hari Sabtu 7 Januari, kami berangkat ke puncak, nginep di villa Alam dan esoknya berfoto cantik di kebun raya Cibodas. Menyenangkan sekali bukan? Kalo menyenangkan, silakan lanjut membaca, kalo bukan, silakan tutup browser anda dan klik link ini. *ketawa setan di balik tembok*

Sayangnya ada 3 orang yg nggak bisa ikut nginep, jadi mereka lansung ke kebun raya Cibodas pas hari Minggu sama fotografernya. Nah, petualangan kami pun dimulai. Di bis, tdk begitu banyak yg gue bisa lakukan krn gue emang ngantuk banget. Jam 5.30 udah disuruh ngumpul di sekolah. Gue cuma inget gue denger lagu choir dan Glee dgn sedikit percakapan dengan Panca, yg duduk di samping gue,

(sambil denger headset berdua sama gue)

I : Ca, nggak baik denger headset sejam penuh, ntar bakteri di kuping jadi numpuk

P : Yah terus kita ngapain dong kalo nggak denger lagu?

I : Kayak gue lah liat-liat pemandangan, jangan tidur deh yang pasti, rugi

(Seketika pandangan gue kabur, lalu hitam. Ternyata gue ketiduran. Koplok)

Pas udah nyampe, yah, namanya juga gue, anak rumahan yang jarang main, jadi berfoto sana sini. Padahal gerimis tuh tetep aja nekad nerobos hujan jalan-jalan sama Bimo dan Panca. Gue sekamar berdelapan dan sekasur sama Yuli, yang kalo tidur kayak wewe gombel kebelet nikah. Serem asli, telungkup, dengan punuk besar, rambut menjuntai-juntai, dan gue cuma dikasih 1/3 kasur. Minta dikentutin. Btw, gue diajarin main uno sama Kholid dan Bemo mwahahaha sesuatu. Terus main catur dan diajarin permainan catur karya Kholid, jadi gini nih, lu pake aja setengah dari papan catur buat naro semua pion-pionnya (asal aja), terus pake satu kuda (yg mana aja) lu makan-makanin deh pion yg lain (mau beda warna juga gak apa2, tapi nggak boleh ke tempat yg udah nggak ada pionnya. Boleh maju kalo emang ada pionnya), kalo lu keren, lu bisa ngabisin semua pionnya. Kholid berhasil nyisain satu. Gue lima. Adrian lima belas HUAHAHAH CUPUUHHH!

Besoknya, rebutan mandi dah soalnya kamar mandi cuma dua padahal orangnya 29. Belum lagi yg keramas. Belum lagi yg boker. Belum lagi yg ngaca dulu 15 menit (gue banget) haha. Tapi niat ngaca cantik 15 menit itu gue urungkan, abis udah mau telat, jadi gue sekamar mandi sama Deli. Aduh, nggak usah gue deskripsiin deh. Yg pasti kalo bukan krn waktunya mepet mah gue nggak mau diintip-intip kecantikannya sama orang lain. Kasian ntar Deli jadi pesimis. Terus gue juga nggak sempet beol. Lu tau? Gue sama Panca seharian nahan beol ampe kalo nemu aliran comberan rasanya pengen langsung jongkok buka celana dalam. Btw, tema foto kelas kami adventure. Dan tema kelompok gue, hunting (tadinya spiderweb). Sekelompok sama Panca, Bimo, dan Dhiyan. Kami bikin yell-yell dong, gini nih…

Spiderweb: SPIDER WEB!!!! WUUUHHZSZS~ *nungging sambil goyang pantat *ceritanya laba-laba

Hunting: HUNTING!!!! KEKUATAN ANGIN! *tangan nunjuk ke atas *muka serius

Lu bayangin Bimo, mantan ketua MPK yang lugu, nunggingin pantat jatohnya kayak ibu-ibu hamil yg air ketubannya pecah.

Selama disana seru deh, meski awalnya hujan rada deras, tapi seru banget! Pas abis jam sholat siang kan duduk-duduk dulu tuh di Mushola, terus Mitchy nerima request-an blutut nyasar, tapi emang dasar koplok, ya di-accept aja, eh ternyata gambar mbak-mbak alay lagi foto sama bule Arab yg brewoknya kayak bulu bokong onta. Mitchy cuma bisa senyum mesem sambil mendengus kayak kutu dipites. Terus beberapa cewek dipetikin bunga lucu sama Kholid, si cowok strong. Ternyata ganas-ganas gitu baik juga. Gue jg dipetikin loh, seneng hahaha. Terus pulang terus nyampe rumah langsung beol, tapi cuma keluar dua butir. Saking lamanya nahan ampe udah keserap lagi di usus gue. Busuk banget pantat gue. Sebenernya mau cerita lebih banyaaak lagi, pas sesi games “Truth or Truth”, pas masak-masak, pas Pui digenitin fotografernya, pas dikejar-kejar monyet, tapi gue ngantuk banget nih. Jadi, sekian dan terimakasih J








1.01.2012

SCHOLASTIC & Iron Sky

Halo sobat blog, hahaha jadi ketagihan ngeblog kan gue bukannya belajar ckck. Ngomong-ngomong soal belajar, gue jadi inget sekolah tercintah *pake ludah, ngomong sekolah tercinta jadi inget angkatan gue. Angkatan 33 SMAN 1 Depok yang diberi nama SCHOLASTIC (singkatannya lupa maaf banget >_<). Angkatan 33 itu ya, udah angkanya bagus, anak-anaknya juga bagus-bagus. Semuanya ganteng, cantik, pinter, sholeh, friendly, asik, rajin beribadah, rajin tidur pada siang hari, eeknya biji buah-buahan, mengeluarkan suara dengan frekuensi >20.000 Hz (eh kok jadi kalong???) Gue suka banget kalo pagi-pagi, sambil boker, bawa hp ke kamar mandi trs buka FB SCHOLASTIC, beuuhh cadas itu isinya info penting semua. Dari yg akademik (belajar bareng satu angkatan, info UN & SNMPTN, dll) sampe yg non-akademik (share pengalaman dan pengetahuan umum, bahkan nasihat-nasihat). Boker gue jadi lancar, bos! (ok bagian ini rada vulgar, gue revisi deh). Pikiran gue jadi jernih sejernih air di mata air Sigedang. Semoga aja angkatan ini diberkati dan diridhoi sama Tuhan sehingga bisa tercapai semua yang diinginkan sesuai kehendakNya. Btw, masa kalo nge-load page FB SCHOLASTIC lewat hp gue, besar pagenya 33 KB. Cadas.

Btw, gue udah nggak ngotot-ngotot banget jadi dokter, soalnya kalo gue pikir-pikir ya bener juga kelamaan di belajar, terus biayanya mencekik (halah), dan macam-macam kendala lainnya. Gue tetep puji syukur lah kalo dapet kedokteran, cuman ada yang lebih gue prioritasin, gue pengen SBM ITB masa, demi mencapai visi gue menjadi business woman. Kalo kalian ada pendapat apaa gitu tentang FK ataupun SBM kasih tau gue dong, biar gue banyak masukkan. Makasih sebelumnya.

Kembali lagi ke sekolah tercinta, gue ngerasa “hidup” pas kelas XI. Kelas gue waktu itu namanya Iron Sky (singkatannya lupa juga hahaduh *digampar Haryo). Disitu bersaingnya enak, slow, nggak nafsu. Yaa kadang kenafsuan dalam bersaing itu gue rasain pas kelas XII (mungkin krn tahun terakhir kali ya dan pgn dapet SNMPTN undangan). Tapi anak-anak iSky tuh bersaingnya damai, nggak pake ngejilat guru, nggak pake sombong-sombongan nilai, dsb.

Gue kangen sama Reynaldi Rachmat. Meski dia rada cerewet kayak emak-emak hamil, hatinya lembut selembut pantat kucing gue. Pengetahuannya luaaaas banget. Kalo ditanya apa-apa yang berbau umum (bukan subjek sekolah ) biasanya tahu. Dan dia suka ke toko buku, sama kayak gue yey. Tapi kalo lagi badmood, galaknya kayak banteng kejangkit rabies. Kangen juga sama duo Zen-Adrian. Kayak homo tapi rusuhnya mereka yang bikin suasana kelas jadi hangat. Dan Zen, dia itu sekretaris juga sama kayak gue, tapi gue dibabuin, disuruh-suruh mulu ama dia hahaha sialan emang lu, terus pernah gue tepok pantatnya saking gemes, kejantanan lu gue rampas, Zen! Kangen sama Haryo-Ojan, dimana Haryo adalah sosok ketua kelas yang sangat bijak dan pengayom, sedangkan Ojan adalah wakil ketua yang rada gabut dan kerjaannya cuma ngambil laptop kelas dari TU, itu juga dia pake sendiri buat nyetel lagu galau. Ojan juga ngambil part-time jadi tukang jual kue dan gorengan. Kangen dagangan dan kegantengan Ojan. Ojan itu ganteng dah. Sayang plengak-plengok, gak heran jomblo mulu (Jan, jangan marah, ini masukkan HAHAHA). Kangen sama Bagus, temen se-padus yang suka nemenin nyanyi di kelas, yang perut gembulnya bisa dielus-elus, yang pinter dan baik banget (gue nggak pernah liat dia marah suer). Kangen sama chairmate gue, Evinia, yang kalo ngomong logat Jawanya kentel banget, yang rada cengeng karena hatinya terlalu lembut, yang ngebet banget jadi dokter, yang hp-nya nggak boleh gue pinjem (gue juga gtau kenapa, jangan-jangan nyimpen foto bokep lu ya!). Kangen sama oknum yang pernah jadi pacar gue ehem hehe oke ngaku, kangen sama Azka, ketua paskib yang kalo lagi gerak jalan palanya miring, yang tingginya menjulang dan pernah mentok langit-langit jembatan, yang sok atletis, yang suaranya bagus (gue pernah denger lu nyanyi, nggak sengaja haha), yang maniak fotografi. Kangen duo Rika-Keke. Keke yang sangat suka orange, yang kadang suka pesimis padahal dia pinter banget. Kalo Rika, gue sekelas lagi di kelas XII jadi kangen gue terobati. Itu anak saking lembut dan keibuan, dihadiahin award “Idaman”. Kangen Aulia si tikus tanah yang ngefans sama Einstein! Dia itu rada jenius kalo kata gue. Suka ngomongin sesuatu yg nggak gue ngerti (ini mah guenya yg bego ya). Gue manggil dia tikus tanah krn dia manggil gue cacing tanah, gue juga gatau kenapa (emang bener jenius lu, Ul). Kangen Maya, yang cantiknya bak dewi bulan dan kreatifitasnya setinggi langit. Untung pacarnya Ulil, si jago astronom (anak iSky juga), jadi bisa deh jadiin lu sbg dewi bulan beneran. Kangen Desti-Lia, keduanya anak teater yang baik dan jago acting (pastinya). Desti itu bahan bully-an kelas gue loooh hahaha teruslah bersabar Desti gembul! We love you. Inti: kangen semua antek-antek iSky. Kangen. Banget. Meski. Gue. Dihadiahi. Award. “Anarkis”. Pas. Perpisahan. Kampret.

Oiya, hampir aja lupa, Happy New Year ya. Semoga di tahun ini kehidupan kita semakin baik lagi. See ya!

© A Myriad of Words
Maira Gall