Horas bloggers! Apakah kalian bahagia? Kalian harus bahagia karena
itulah esensi kehidupaaaaaaaaan! Mehehehe maafkan, lagi excited hari ini.
Anyway, sebenarnya maksud gue update disini cuman ingin sharing kok, nothing
more or less. Yang akan gue paparkan berikut ini adalah kisah hidup gue selepas
kelar magang di Skha Consulting
(Hiks. Sedih. Pisan. Nangis. Bombay. Yumari).
Untuk yang kepo dikit tentang gue dan Skha, here’s a review: gue cinta
kantor yang penuh kesibukan itu, yang membuat gue nyaman kerja berapa lama pun,
yang membuat gue merasa ga bodoh-bodoh banget jadi anak finance karena disana
knowledge gue ter-leverage banget (Terimakasih sebesar-besarnya untuk 2
supervisor kebanggan gue: Kak Danta dan kak Dani). Nah tapi sekarang gue bukan
magangers lagi. Gue juga masih belum 100% memutuskan apakah ingin berakhir
menjadi anak corporate atau tidak. But
here I am now. Perkenalkan kehidupan gue yang baru, yang lebih passionate, yang
lebih menantang, yang lebih melelahkan: a full time entrepreneur.
Awal gue kelar magang, gue jatuh sakit karena pikiran gue ketakutan
gue gak akan sibuk dan gak akan menemukan sesuatu yang gue suka (karena tadinya
gue cinta mati sama dunia consulting).
And I was wrong. Keesokan harinya gue langsung diajak meeting (tjieh!) sama beberapa business
partners untuk startup gue. Gue yang introvert ini pun menyanggupi menemui
mereka sendirian karena personally excited dengan kesibukan (dan karena extroversion
level gue meningkat sejak masuk Skha
haha). Dan ternyata, menjadi entrepreneur gak ada gabut-gabut nya tjuy. Ketika
startup gue mendapatkan investor, tim gue pun harus menyusun proposal yang
belibet marketing dan financial activities plan-nya. Belum lagi
ada tuntutan untuk mendaftarkan merk dagang karena suatu national department store pengen brand gue masuk menjadi salah satu
tenant. Semakin banyak saja koneksi yang harus gue jalin, salah satunya
merekrut salah satu adik kelas di SBM ITB menjadi part-timer di bidang finance (her
name is Zoraya, and I’m really proud of her work and abundant efforts.
Literally). Selain itu, untuk mendaftarkan merk dagang, gue pun berkonsultasi
dengan teman semasa SMA yang kini berkuliah di Hukum UI jurusan Hukum Bisnis.
Whooz! Tidak lupa, startup gue akan merayakan ulang tahun pertamanya tanggal 19
Februari nanti; strategi penguatan branding termasuk fotografi, model, feed di
Instagram, utilisasi facebook dan website; semua tengah disusun supaya semakin
baik growth-nya. Dan untuk
melaksanakan semua kegiatan diatas, gue suka bolak-balik Bandung-Depok-Jakarta
dalam hitungan 1 minggu. Kata temen gue, gue sibuk. Kata gue, gue petakilan. Wk.
Antiklimaks. Bye.
No, really, gue ga bermaksud apa-apa kok cerita beginian kecuali untuk
menyemangati jiwa-jiwa muda yang ingin menjadi entrepreneur diujung-ujung
belahan dunia yang lain! Ayo kita semangat membangun kerajaan kita sendiri!
Oiya, yang gue syukuri dengan menjadi entrepreneur, gue punya waktu untuk
ngurus diri gue dan keluarga gue. Kalo gue ngantor, gue entah kenapa jadi semager-magernya
umat manusia buat olahraga. But it was me before century. Gue yang sekarang
punya morning ritual yang kurang lebih seperti ini:
1.
Pray (Saat
Teduh)
2.
Drink a glass of water
3.
Exercise (gue lari keliling komplek selama 0.5
jam. Gue lemah emang but soon to be stronger!)
4.
Have a great breakfast
7.
Read a good book (currently read: Show Your Work
by Austin Kleon)
8.
Wooooorrrrrrrkkkkk tiiiiiiiiiil diiiiieeeeeeee
Morning ritual diatas itu gue susun demikian supaya gue semangat terus
dan selalu fit setiap hari, gak loyo
dan kecapean. Selain punya morning ritual, gue juga jadi punya waktu lebih
untuk membuat gambar doodle dan open commission
untuk orang-orang yang membutuhkan (re: fakir kuli desain). Terus, gue juga
lagi nyari-nyari sekolah fashion nih karena sudah disetujui bokap untuk jadi fashion businesswoman. Puji Tuhan udah
keterima di ESMOD Jakarta untuk program diploma setahun. Tapi kayanya mau liat
Bunka juga. Just want to compare everything. Nah, sedangkan untuk ngurus
keluarga, senang aja bisa ngeliat adek gue belajar buat UN, dengerin dia curhat pengen masuk univ dan jurusan apa, nungguin nyokap
bokap pulang kantor, ngejemur baju, nyiapin makan malam, daaan lain-lain *udah
istri-able belum? Mwahahaha* *pengennya* *bantuin cari dong* *jiah*
Yodah. Segitu ae. See you on top, bloggers!