2.10.2016

A Full Time Entrepreneur


Horas bloggers! Apakah kalian bahagia? Kalian harus bahagia karena itulah esensi kehidupaaaaaaaaan! Mehehehe maafkan, lagi excited hari ini. Anyway, sebenarnya maksud gue update disini cuman ingin sharing kok, nothing more or less. Yang akan gue paparkan berikut ini adalah kisah hidup gue selepas kelar magang di Skha Consulting

(Hiks. Sedih. Pisan. Nangis. Bombay. Yumari).

Untuk yang kepo dikit tentang gue dan Skha, here’s a review: gue cinta kantor yang penuh kesibukan itu, yang membuat gue nyaman kerja berapa lama pun, yang membuat gue merasa ga bodoh-bodoh banget jadi anak finance karena disana knowledge gue ter-leverage banget (Terimakasih sebesar-besarnya untuk 2 supervisor kebanggan gue: Kak Danta dan kak Dani). Nah tapi sekarang gue bukan magangers lagi. Gue juga masih belum 100% memutuskan apakah ingin berakhir menjadi anak corporate atau tidak. But here I am now. Perkenalkan kehidupan gue yang baru, yang lebih passionate, yang lebih menantang, yang lebih melelahkan: a full time entrepreneur.

Awal gue kelar magang, gue jatuh sakit karena pikiran gue ketakutan gue gak akan sibuk dan gak akan menemukan sesuatu yang gue suka (karena tadinya gue cinta mati sama dunia consulting). And I was wrong. Keesokan harinya gue langsung diajak meeting (tjieh!) sama beberapa business partners untuk startup gue. Gue yang introvert ini pun menyanggupi menemui mereka sendirian karena personally excited dengan kesibukan (dan karena extroversion level gue meningkat sejak masuk Skha haha). Dan ternyata, menjadi entrepreneur gak ada gabut-gabut nya tjuy. Ketika startup gue mendapatkan investor, tim gue pun harus menyusun proposal yang belibet marketing dan financial activities plan-nya. Belum lagi ada tuntutan untuk mendaftarkan merk dagang karena suatu national department store pengen brand gue masuk menjadi salah satu tenant. Semakin banyak saja koneksi yang harus gue jalin, salah satunya merekrut salah satu adik kelas di SBM ITB menjadi part-timer di bidang finance (her name is Zoraya, and I’m really proud of her work and abundant efforts. Literally). Selain itu, untuk mendaftarkan merk dagang, gue pun berkonsultasi dengan teman semasa SMA yang kini berkuliah di Hukum UI jurusan Hukum Bisnis. Whooz! Tidak lupa, startup gue akan merayakan ulang tahun pertamanya tanggal 19 Februari nanti; strategi penguatan branding termasuk fotografi, model, feed di Instagram, utilisasi facebook dan website; semua tengah disusun supaya semakin baik growth-nya. Dan untuk melaksanakan semua kegiatan diatas, gue suka bolak-balik Bandung-Depok-Jakarta dalam hitungan 1 minggu. Kata temen gue, gue sibuk. Kata gue, gue petakilan. Wk. Antiklimaks. Bye.

No, really, gue ga bermaksud apa-apa kok cerita beginian kecuali untuk menyemangati jiwa-jiwa muda yang ingin menjadi entrepreneur diujung-ujung belahan dunia yang lain! Ayo kita semangat membangun kerajaan kita sendiri! Oiya, yang gue syukuri dengan menjadi entrepreneur, gue punya waktu untuk ngurus diri gue dan keluarga gue. Kalo gue ngantor, gue entah kenapa jadi semager-magernya umat manusia buat olahraga. But it was me before century. Gue yang sekarang punya morning ritual yang kurang lebih seperti ini:

1.       Pray (Saat Teduh)
2.       Drink a glass of water
3.       Exercise (gue lari keliling komplek selama 0.5 jam. Gue lemah emang but soon to be stronger!)
4.       Have a great breakfast
5.       Take a shower (kalo lagi pengen, luluran pake coffee scrub-nya Frank. Cinta!)
6.       Meditation (download app Headspace deh. Cuman 10 menit kok per session. Works for me)
7.       Read a good book (currently read: Show Your Work by Austin Kleon)
8.       Wooooorrrrrrrkkkkk tiiiiiiiiiil diiiiieeeeeeee

Morning ritual diatas itu gue susun demikian supaya gue semangat terus dan selalu fit setiap hari, gak loyo dan kecapean. Selain punya morning ritual, gue juga jadi punya waktu lebih untuk membuat gambar doodle dan open commission untuk orang-orang yang membutuhkan (re: fakir kuli desain). Terus, gue juga lagi nyari-nyari sekolah fashion nih karena sudah disetujui bokap untuk jadi fashion businesswoman. Puji Tuhan udah keterima di ESMOD Jakarta untuk program diploma setahun. Tapi kayanya mau liat Bunka juga. Just want to compare everything. Nah, sedangkan untuk ngurus keluarga, senang aja bisa ngeliat adek gue belajar buat UN, dengerin dia curhat pengen masuk univ dan jurusan apa, nungguin nyokap bokap pulang kantor, ngejemur baju, nyiapin makan malam, daaan lain-lain *udah istri-able belum? Mwahahaha* *pengennya* *bantuin cari dong* *jiah*

Yodah. Segitu ae. See you on top, bloggers!



2 comments

  1. Ca, seru abis baca kehidupan lo sekarang. Seru banget juga udah keterima di ESMOD. I'm happy to see people who are very passionate abt something. Jadi ceritanya gak akan balik ke corporate lagi kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Christyyy! Surely I'm on fire when doing my own business that I started to dream being an entrepreneur speaker one day & you'll see me giving a damn speech at Ted Talks hahaha. I'm not going back to corporate for now, at least for this 2 months. Sekarang sedang memantapkan hati untuk jadi entrepreneur selamanya Christ. Anyway, I wish you have a fantastic life too! Whatever you do, I believe you'll be great someday! Good luck for both us!

      Delete

It would be nice to share thoughts, right? Anyway, if you feel attached with my articles and eager to get a quick response, do not hesitate to email me in clarissa.affandi@gmail.com. I will reply as fast I could.

© A Myriad of Words
Maira Gall